Menurut kantor berita ABNA, mengutip Shahab, Mahmoud Basal, juru bicara Otoritas Pertahanan Sipil Jalur Gaza, mengumumkan bahwa upaya untuk mengeluarkan jasad para martir dari bawah reruntuhan belum membuahkan hasil.
Dia menambahkan: "Tidak ada peralatan khusus untuk mengeluarkan jasad para martir dan untuk pembersihan puing yang telah memasuki Jalur Gaza. Kami hanya bekerja dengan satu alat berat dan, setelah menyelesaikan pekerjaan di wilayah tengah atau wilayah selatan, kami akan pindah ke Kota Gaza dan wilayah utara."
Basal menjelaskan: "Hanya satu alat berat untuk pembersihan puing sama sekali tidak cukup. Masih ada 10.000 jasad yang tersisa di bawah reruntuhan serangan rezim Zionis terhadap Jalur Gaza."
Hal ini terjadi meskipun perjanjian gencatan senjata seharusnya membuka jalan bagi rezim Zionis untuk mengizinkan masuknya peralatan pembersihan puing ke Jalur Gaza.
Your Comment